Pesanggrahan Raja itu, Kini….
Menjadi seperti ini.
Jendela ada di sebuah ruangang yang konon fungsinya adalah tempat Raja “mengintip” para selir yang sedang mandi di kolam yang ada di bawah, sebelum memilih salah satu dari mereka untuk menemaninya setelah itu.
Dan jendela pesanggrahan Raja ini, jendelanya, masih memiliki beberapa kesamaan dengan masa itu. Posisi jendela yang sama, sudut pemandangan yang sama dengan Raja di kala itu, tapi nuansa yang jauh berbeda. Tidak berasa lagi nuansa wibowo, yang biasa selalu melekat di sekeliling tempat Raja berada. Coretan-coretan di sekelilingnya menjadi hiasan interior yang menyesakkan dan menyebalkan.
Pengen nabok rasanya orang yang nyoret-nyoret ini….
“Menikmati perjalanan wisata historis,
bukan berarti harus meninggalkan jejak yang merusak keindahan, bukan?“
20 Comments
Herman Saksono
Menyebalkan sekali.
Eh maksudmu itu putri keraton apa selir keraton?
goop
[..]“Menikmati perjalanan wisata historis,
bukan berarti harus meninggalkan jejak yang merusak keindahan, bukan?“[…]
Mestinya menjadi slogan, namun kwatirnya ngga banyak yang ngerti :(
mawi wijna
Apa menunggu untuk dicat ulang kemudian dicorat-coret lagi ya? Hmph…
neutrino
ah, aku juga sebel dg aksi vandalis coret2 itu. padahal kan malu diliat tamu2 asing dari luar negeri. seolah2 orang indonesia ini budaya jorok.
hedi
vandalisme selalu ada di mana2, di Coloseum Roma pun ada. tapi masalahnya selalu dibersihkan lagi oleh pengelola. di sini itu ga terjadi…tanya kenapa :D
lindaleenk
waktu itu foto2 disitu juga >.<
btw bukannya selir ya??
morishige
buset. perasaan waktu saya ke sana beberapa bulan lalu, corat-coretannya gak sebanyak ini deh.
morishige
lupa nih kalo masih nyubie di dagdigdug. jadinya juga lupa kalo belum ngasih link blog ke pseudonym. hehe..
antyo rentjoko
Take nothing but pix. Leave nothing but footprints. Dst… Tapi, ya gitu deh, namanya juga bangsa berbudaya tinggi, menjujung akhlak mulia, dst. :(
elia bintang.
yah begitulah orang indonesia. sama aja kan kyk orang madura meretelin besi jembatan suramadu..
masova
Iya tuh.
Vandalism kok di tempat2 sakral.. Ganggu banget.. X(
pporicrazy
@Herman Saksono n Lindaleenk: sudah terbetulkaaan!! makasiih^^
@Goop : mungkin harus bikin slogan yang lebih singkat dan mudah dipahami kali yaa….. :|
@mawi wijna : itu namanya penyakit “ndak bisa liat dinding bersih” :D
@neutrino : iyae, nyebelin to ya…
@hedi: wawww,,dirimu sudah pernah ke Coloseum Roma kahhhh?? kereeenn….!!
pporicrazy
@morishige : waktu abis di cat juga gak sebanyak itu coretannya .. :D
@paman tyo : apa malah karna terlalu terbebani semua slogan “berbudaya tinggi, menjunjung akhlak mulia, dst…” itu pa ya…
pporicrazy
@eliabintang : eh, bapakku orang madura lhoo… *OOT* hihihi…
@masova : kalo pas lagi di tkp dan ada yang melakukannya, what will u do? *eh…* :D
jensen99
Sudah keturunan sih. Dari nenek moyangnya orang indonesia tu kan nulis di batu. Cuma kalo dulu2 pake pahat, jadinya candi atau prasasti, sekarang pake spidol, jadinya ya corat-coret gitu. :D
wisata semarang
salam dari bloger semarang, hepi blogging :) tulisan terakhir: 20+1 Yang Unik Dari Semarang
fragaria
heh???
kayaknya terakhir ke sana belum dicoret2…
siapa tuh yg nyoret2, ngeselin abis
pendekar
artikel yang menarik. oia, jangan lupa mampir ke sini ya…
dhebu
iya betul..hrusnya didenda tuh yg corat-coret..
merusak pemandangan..
lam kenal,,kunjungan pertama
marselianadwi
jagalah alam dengan baik jangan merusaknya…